Dalam kesendirian sewaktu perenungan tentang pencapaian yang telah kami raih, terbersit sedikit kekecewaan ternyata masih banyak potensi dalam diri yang belum tergarap dengan optimal. Terlalu banyak alasan untuk tidak mewujudkannya dan masih banyak lagi keyakinan-keyakinan palsu yang membelenggu. Benar-benar keyakinan palsu! Karena ternyata keyakinan tersebut walaupun tertanam dalam di benak kita, sebenarnya hanyalah sebuah pembenaran yang menghalangi kita berkomitment untuk mewujudkan impian maupun target pencapaian.
Pelajaran dari menjinakkan gajar liar
Mari kita tengok sejenak bagaimana seorang pawang gajah menjinakkan gajah liar Sumatera. Tentunya gajah harus dilumpuhkan dulu dengan obat bius yg dilesatkan dari moncong senapan si pawang sehingga ia terlelap selama berjam-jam. Saat terbangun, dengan kepala masih pusing, sempoyongan dan perut keroncongan, si gajah melihat tumpukan makanan berjarak beberapa meter jauhnya.
Serta merta ia bangun dan berusaha meraihnya. Apa daya ia terjatuh karena ternyata kakinya dirantai dengan sangat kuat. Kejadian ini selalu berulang. Singkat kata, setiap hari gajah melakukan hal yang sama dengan hasil yang sama, terjatuh dan kesakitan dan pada akhirnya gajah berhenti untuk mencoba. Ia yakin kalau mencoba lagi, pasti akan terjatuh! Pada saat itulah sang pawang akan melepaskan rantai dan menggantinya dengan seutas tali. Tebak apa yang terjadi berikutnya?
Tebakan Anda 100% benar, gajah tidak pergi kemana-mana. Dan saat itulah ia dikatakan jinak.
Hal yang mirip juga terjadi pada kutu anjing yang dimasukkan ke dalam kotak korek api. Biasanya kutu anjing bisa melompat sangat tinggi- sekitar 30X tinggi badannya. Namun ketika dimasukkan ke dalam kotak korek api dan selalu terantuk sewaktu melompat, ia serta merta menurunkan tinggi lompatannya. Dan pada saat keluar dari kotak tersebut, ia hanya mampu melompat setinggi kotak korek api, bukan pada potensi maksimalnya.
Sangat banyak contoh serupa dari berbagai percobaan yang menyimpulkan bahwa keyakinan palsulah yang menghambat laju pencapaian Anda dan kami, baik dulu, kini maupun di masa yang akan datang. Coba simak lagi apa yang telah Anda lalui?
Pernahkah guru Anda bilang kamu masih terlalu muda untuk pelajaran ini padahal Anda sangat ingin mempelajarinya. Teman Anda bilang, kamu terlalu gemuk untuk ikut fashion show, padahal Anda bisa merancang pakaian untuk orang berukuran di atas rata-rata. Orang tua Anda bilang, kamu belum berpengalaman untuk membuka usaha padahal Anda sudah mempunyai segudang ide, rencana dan pelanggan. Sayangnya, informasi itu dan segudang informasi lainnya kemudian Anda yakini kebenarannya.
Bila informasi tersebut secara berulang kali diulang diotak Anda, ia akan terprogram dan menjadi salah satu software kerja otak Anda atau masuk ke dalam alam bawah sadar.
Tidak ada salahnya mendengarkan nasehat teman, guru maupun orang tua, namun Andalah yang akan menjalani hidup ini. Kami tidak menganjurkan Anda segera keluar kerja dan menjadi seniman karena Anda percaya itulah potensi terbaik Anda. Namun lakukanlah hal tersebut secara perlahan bila Anda masih membutuhkan keuangan yang cukup untuk menopang hidup dan potensi Anda tersebut.
Jangan biarkan orang lain menentukan hidup Anda dan mengambarkan impian apa yang harus Anda raih.
Andalah yang harus bertanggung jawab terhadap mimpi dan tujuan hidup Anda. Karena Anda PEMENANG!
0tanggapan atas "Karena Anda Pemenang"